MANUSIA DAN PENDERITAAN
Assalamualaikum Wr.Wb. Nama saya Bayu Astrio Dhi Yahudin dari
kelas 1EA19 akan menjelaskan tentang manusia dan penderitaan untuk memenuhi
tugas mata kuliah ilmu budaya dasar. Penderitaan
merupakan realitas dunia dan manusia. Peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Karena
penderitaan yang banyak jenisnya. Ada yang mendapat hikmah yang besar dari
suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kehancuran dalam hidupnya. Oleh
karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat
‘menular’ dari seseorang kepada orang lain.
Semua
orang pasti pernah mengalami sebuah penderitaan, entah itu penderitaan fisik,
penderitaan batin, penderitaan materi atau apapun itu, tetapi sikap setiap
orang untuk menghadapi sebuah penderitaan berbeda-beda. Ada yang bersikap
pasrah dan tidak menerima keadaan itu tetapi ada juga yang bersikap menerima
dan berusaha untuk memperbaiki keadaan yang ada agar penderitaan itu berakhir.
Sikap itu lah yang membedakan taraf kesabaran manusia.
Ada
satu hal yang menjadi pintu gerbang yang menjadi penentu keberhasilan
seseorang. Hal yang dimaksud adalah mental. Setiap jiwa manusia memiliki mental
dan mental itulah yang membuat bergeraknya perbuatan manusia. Kualitas
seseorang akan semakin berkualitas apabila orang tersebut memiliki mental yang
baik tetapi akan terjadi sebaliknya jika seseorang tidak memiliki mental yang
baik maka orang tersebut akan mengalami sebuah jalan hidup yang tidak
menyenangkan bahkan dapat memancing sebuah penderitaan. Hal yang paling
berbahaya adalah apabila kita sudah mengalami kekalahan mental. Kekalahan
mental dapat terjadi apabila kita tidak mampu menerima suatu keadaan yang
sedang terjadi didalam diri kita. Kekalahan mental yang terjadi didalam diri
seseorang maka orang tersebut tidak akan dapat menyelesaikan seluruh masalah
yang sedang dihadapinya dan orang tersebut dapat menjadi menderita dengan
hidupnya. Oleh sebab itulah mental sangat berperan penting dalam kehidupan
seseorang.
A. Definisi Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam
kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan
manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan
fisik yagn dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi
atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis,penyembuhannya terletak pada
kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan
memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk
tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda
atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap
terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat
berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau
mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan.
Dalam
diri manusia itu ada cipta, rasa dan karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi
penggerak segala aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa
dan rasa. Baik karsa maupun rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin
dilayani, sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya
menemukan yang dicarinya atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa
bahagia.
Apabila
karsa dan rasa tidak terpenuhi apa yang dimaksudkan, manusia akan mendatangkan
rasa kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu,
yaitu rasa takut. Rasa takut itu justru sudah menyelinap dan datang menyerang
kita sebelum bencana atau bahaya itu datang menyerangnya. Kedua rasa itu
termasuk penyakit batin manusia, maka usaha terbaik ialah menyehatkan bathin
itu sendiri, rasa kurang itu muncul dikarenakan adanya anggapan lebih pada
pihak lain.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor
eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat
dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni
adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang
bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang
bersangkutan.
B. Sebab-sebab
Penderitaan
Penderitaan manusia
dapat diperinci sebagai berikut :
a. Penderitaan yang
timbul karena penyakit, siksaab / azab tuhan
Penderitaan manusia
dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab tuhan. Namun kesabaran,
tawakal dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan
itu.
b. Penderitaan yang
timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang
menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan
sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini
kadang disebut nasib buruk.
Karena perbuatan buruk
antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, mislalnya :
• Musibah banjir dan
tanah longsor bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian
pohon-pohot dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia penghuni liar itu.
Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur
C. Pengaruh Penderitaan
Dapat
berupa kekecewaan, duka, kesedihan, kekacauan hati dan fikiran. Pengaruh
penderitaan juga dapat berupa perubaahn pola berfikir seseorang, perubahan
tingkah laku, serta pandangan hidup seseorang. Tidak dapat dipungkiri jika suatu
penderitaan yang di alami oleh setiap orang, masih banyak yang berpandangan
bahwa penderitaan hanya membawa dampak buruk atau pengaruh buruk bagi mereka.
Tanpa disadari jika mereka berusaha berfikir dan menggali makna dari
penderitaan tersebut sebenarnya memiliki suatu arti berupa pelajaran bagi
setiap individu tersebut.
D. Penderitaan dan
Perjuangan
Penderitaan
pasti di alami oleh setiap individu. Namun, jika individu tersebut tidak
mencoba berjuang untuk bangkit dari keterpurukan, hanya depresi dan kekalutan
yang akan terus dirasakan. Salah satu cara untuk terlepas dari keterpurukan
adalah dengan cara berjuang melewati keterpurukan tersebut. Tetapi, ingin
berjuang untuk bangkit dari keterpurukan atau tidak, itu tergantung dari setiap
individu itu sendiri yang mengalami penderitaan tersebut.
Mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa, selelu berfikir positif, dan tetap bersemangat menjalani
kehidupan, merupakan contoh-contoh tindakan untuk terlepas dari hal-hal atau
dampak suatu penderitaan. Walaupun tidak mudah untuk bangkit dari penderitaan,
namun jika terus berjuang, terus mencoba untuk bangkit pasti akan dapat
terlepas dari dampak penderitaan tersebut.
E. SIKSAAN
Siksaan
atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada
penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala
tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,
balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan
palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan
pengakuan.
4 Siksaan Bersifat
Psikis :
• Kebimbangan, siksaan
ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka
ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak
stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
• Ketakutan, adalah
suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
• Rasa takut ini dapat
menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan
akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
• Kesepian, merupakan
perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada
hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak
hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat
dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
CONTOH-CONTOH SIKSAAN :
1. Neraka
Berbicara tentang
neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita,
siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa
antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak
dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian
sebab-akibat.
Manusia masuk neraka
karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu
berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentang kesalahan.
2. Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa
yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa
setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan
tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter
sekalipun.
Penderitaan, rasa
sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak
dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa
sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena
penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami
penderitaan.
F. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang
mengalami kekalutan mental adalah :
• Nampak pada jasmani
yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
• Nampak pada
kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah
marah
Tahap-tahap gangguan
kejiwaan adalah :
• Gangguan kejiwaan
nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
• Usaha mempertahankan
diri dengan cara negative
• Kekalutan merupakan
titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab timbulnya
kekalutan mental :
a. Cara pematangan
batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan
social
b. Terjadinya konflik
sosial budaya
c. Kepribadian yang
lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
Bentuk frustasi antara
lain :
1. Fiksasi; adalah
peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
2. Agresi berupa
kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik
berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan
orang sekitarnya.
3. Proyeksi; merupakan
usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang
negative kepada orang lain.
4. Regresi adalah
kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
5. Autisme; ialah
menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang
lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang
sinting.
6. Narsisme; adalah
self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih
superior dari paa orang lain.
7. Identifikasi; adalah
menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
Penderitaan kekalutan
mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. orang yang terlalu
mengejar materi
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. kota – kota besar
5. orang yang tidak
beragama
Komentar
Posting Komentar